Anak-anakku!
Hari ini emak pening kepala memikirkan gelagat kalian. Emak cuma ada dua orang anak ja. Seorang anak kandung dan seorang anak angkat, tapi dua-duanya emak sayang. Tak ada pilih-pilih kasih. Kalau buat salah dua-duanya emak akan marah kerana itulah prinsip emak. Emak marah kerana sayang. Bukan emak marah sebab benci!
Anak-anakku!
Mungkin ini ujian dari Allah untuk emak. Walau hanya punya kalian berdua tapi emak selalu pening kepala. Kerana kalian emak selalu menangis secara tiba-tiba. Hati emak sakit melihat gelagat kalian. Kadang-kadang dalam solat juga emak menangis tanpa sedar. Emak terfikirkan kalian yang selalu membelakangkan kata-kata emak. Gagalkah emak ni sebagai seorang ibu? Itu yang selalu emak persoalkan.
Anak-anakku!
Dua orang saja anak-anak emak. Di mana salahnya asuhan dan didikan emak? Kurangkah kasih sayang yang emak berikan? Si kakak dengan gelagatnya yang tersendiri. Si adik juga selalu mengikut naluri. Dua-duanya punya perangai yang sama. Dua-duanya langsung tak boleh ditegur. Kalau ditegur si adik akan menghilangkan diri berhari-hari. Si kakak akan terus mendiamkan diri. Merajuk dan tunjuk perasaan. Tahukah kalian emak yang menjerut hati di dalam. Pedih memikirkan sikap kalian. Sering emak bertanya, betapa banyaknya dosa yang emak harus tebus? Dan seringkali persoalan ini diakhiri dengan air mata yang berguguran tanpa henti.
Anak-anakku!
Dosa mana yang harus emak tanggung kerana diuji dengan ujian ini? Khilaf mana yang harus emak tebus untuk menghadapi kerenah kalian setiap hari. Kadang-kadang emak macam tak berdaya lagi. Adakalanya emak macam nak berputus asa. Biarlah kalian tak punya EMAK! Mungkin itu yang terbaik buat kalian?! Adanya emak di sisi pun kalian tak pernah peduli. Sakitkan hati emak setiap masa dan ketika. Kata-kata emak seolah mencurah air ke daun keladi. Langsung tak berkesan di hati. Apa gunanya punya emak lagi?
Anak-anakku!
Kalian tak pernah rasa hidup tanpa emak. Kalian tak pernah tahu hidup tanpa kasih sayang seorang emak. Kalau kalian rasa ada emak pun menyusahkan hidup kalian, moga kalian bahagia andai emak akan dijemput Ilahi suatu hari nanti. Mungkin tanpa emak tiada orang lagi nak leterkan setiap kesalahan kalian. Tiada orang lagi nak marah-marah kalian. Tiada orang lagi nak suruh kalian buat kerja rumah. Tiada orang lagi nak suruh kalian solat. Tiada orang lagi nak paksa kalian baca Quran. Mungkin tiada orang lagi yang akan paksa kalian macam emak buat. Mungkin akan membahagiakan kalian bila tiada lagi emak yang selalu mengingatkan kalian agar menunaikan setiap perintah Allah. Untuk si kakak mungkin akan lebih bahagia bila emak tak berleter lagi agar jangan terlalu mengabdikan diri menonton gambar-gambar korea tu. Mungkin keduanya akan suka kalau emak dah tak ada?!
Anak-anakku!
Kalian tak pernah nak hargai emak. Itu yang emak fikir. Kalau kalian hargai emak tentu kalian akan ikut apa cakap emak. Alangkah baiknya kalau kalian tahu kehilangan seorang emak itu bagaimana. Kalau kalian tahu bagaimana peritnya hidup tanpa emak untuk bermanja. Kalau kalian tahu bahawa seorang emak itu sanggup berkorban apa saja untuk anak-anaknya. Andai kalian tahu seorang emak sentiasa mendoakan kebahagiaan anak-anaknya. Kalian tak pernah sedar itu semua kerana kalian masih punya emak. Tapi emak tak mahu salahkan kalian seratus peratus kerana emak tahu emak juga salah kerana tak pandai menunjukkan kasih sayang. Kalian membesar tanpa emak kerana emak selalu sakit dan dimasukkan ke hospital. Kalian membesar di bawah jagaan orang lain. Kadang-kadang emak cemburu bila kalian lebih mendengar cakap orang lain dan selalu mengabaikan cakap emak. Emak ajak si kakak pergi ke sekian tempat selalu si kakak menolak tapi ajakan kawan-kawan atau orang lain laju ja si kakak mengikut. Kalau dengan emak selalu si kakak memberi alasan malas atau segan. Dengan orang lain laju ja kakak menurut. Siapakah emak di hati kalian? Jujurlah dengan emak! Tiada langsungkah emak ini di hati kalian?
Anak-anakku!
Hanya Allah tempat emak mengadu setiap hari cuma hari ini emak teringin nak mengadu di sini. Bukan niat emak nak aibkan anak-anak emak cuma emak harap anak-anak orang lain yang membaca luahan hati emak ini jangan buat begini. Emak tahu selagi emak hidup anak-anak emak takkan baca luahan hati emak ni. Harapan emak bila anak-anak emak dah dewasa dan berkeluarga nanti kalian berkesempatan untuk singgah dan baca luahan hati emak ini. Walau bagaimana pun gelagat kalian dan walau bagaimana pun hati emak terluka kalian tetap di hati emak. Selagi emak bernafas di muka bumi ini doa emak tetap akan mengiringi perjalanan hidup kalian!
Anak-anakku!
Terakhir ini emak ingin berwasiat pada kalian berdua. Hidup ini tidak semudah yang di duga. Bahagia takkan selalu kita dapat. Belajarlah mencintai Allah lebih dari segalanya. Cintai juga pada diri sendiri! Jangan buat apa yang Allah larang. Tunaikan setiap perintah Allah dan Rasullullah S.A.W. Hormatilah orang tua-tua dan BELAJARLAH MENGHARGAI ORANG DI SISI! Solat jangan sesekali ditinggalkan. Al-Quran bacalah setiap hari walau hanya sepotong ayat! Dan jadilah anak yang soleh dan solehah!
Sekian,.Wassalam
Dari seorang ibu yang sedang membasuh dosa-dosanya dengan air mata.
Nota : Setiap ujian yang mendatangi pasti ada sebabnya dan aku hanya ingin menganggap setiap ujian adalah penebus dosa-dosaku yang lalu. Mungkin inilah kifarah yang harus aku jalani selagi hayatku masih ada. Ambil ikhtibar dan jadikan yang baik sebagai pengajaran dan yang buruk sebagai tauladan yang harus dijauhi. Yang baik itu dari Allah, yang buruk itu khilaf aku adanya!
Tiada ulasan:
Catat Ulasan
Nota: Hanya ahli blog ini sahaja yang boleh mencatat ulasan.